Saya dan istri sayapun kenal baik dan akrab dengan mereka. Pada suatu hari yang telah saya lupa tanggalnya saya kembali nongkrong di Warteg itu yang pada saat itu suasana sudah mulai sepi karena hari sudah menjelang malam. Pada saat itu Diana sedang berkemas-kemas untuk menutup wartegnya. Saya lalu mengajak Diana mengobrol sambil dia berkemas-kemas. "Kok sendirian Yan?" tanya saya. (Saya memanggilnya Dian/ Yan) "Iya nih Kak, Kak Juandanya tadi pagi baru berangkat!" "Kemana?" "Katanya hari ini tujuan Jakarta, dan sampai 8 hari baru bisa pulang," katanya. "Oh ya Kak saya tinggal dulu ya, mau mandi, habis dari tadi rame sih belum sempat mandi," katanya lagi. Lalu Diana masuk ke dalam rumahnya untuk mandi. Setelah setengah jam Diana keluar lagi dengan rambut yang masih basah, dan memakai daster yang membuat saya menahan napas karena kalau kena lampu kelihatan BH dan CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, serta membawa secangkir kopi untukku, dan duduk di kursi yang ada di depanku. Harum sabun mandi yang dipakai saat mandi masih tercium saat Diana duduk, dan ini membuat nafsu saya agak tergugah dan kontol saya mulai ngaceng. "Diminum Kak kopinya," katanya mempersilakan. "Terima kasih," jawabku sambil menghirup kopi yang disuguhkan. "Apa enggak takut ditinggal sendirian," tanyaku memulai obrolan. "Ya enggaklah, kan tetangga di sekitar sini baik-baik Kak?" jawabnya. Lalu obrolan kami terus berlanjut dan haripun bertambah malam. Karena suasana yang mulai sepi saya mencoba memancingnya dengan obrolan yang dapat membangkitkan gairah. "Yan kamu nggak kesepian ditinggal suamimu berhari-hari gini?" "Mau gimana lagi Kak, namanya juga tuntutan pekerjaan" "Kasihan! Masa pengantin baru ditinggal kedinginan kaya gini" "Ih, siapa lagi yang kedinginan?" jawabnya agak centil. Merasa ada respon sayapun tambah semangat. "Ya kan kasihan, orang pengantin baru itu biasanya kan kalau tidur selalu berpelukan biar tidak kedinginan" "Siapa bilang kalau pengantin baru itu kalau tidur selalu berpelukan?" "Buktinya kakak semasa pengantin baru selalu tidur berpelukan." "Enak dong Mbak Meri selalu tidur dipeluk kakak" "Ya begitulah, kalau kamu mau, saya juga mau tidur pelukin kamu," kata saya sambil bercanda. "Ih kakak ini Piktor (pikiran kotor) deh" "Emang Mbak Meri boleh kakak tidur pelukin cewek lain?" sambungnya. "Ya jangan ketahuan dong," jawabku, sambil aku memandang wajah cantiknya dan menanti responnya. Diana lalu memandangku dengan tatapan yang menggoda. "Kalau kakak tidur pelukin saya dan ketahuan Mbak Meri gimana hayoo?" "Nggak mungkin ketahuan kalau kamu mau," pancingku sambil bergeser duduk disampingnya, dan kugenggam tangannya yang tampak bergetar, dan ternyata Diana diam saja. "Jangan disini Kak nanti ada orang lihat," katanya. Karena mendapat angin aku mengajak Diana masuk ke dalam rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumahnya saya langsung menutup pintu dan memeluk Diana dari belakang. Semula dia menolak dengan alasan takut ketahuan. Aku yang sudah dikuasai nafsu terus merayu Diana yang masih ragu. Aku sudah tidak peduli apa-apa lagi kecuali menikmati tubuh Diana yang cantik ini. Aku membalikkan tubuh Diana dan langsung melumat bibirnya yang sexy itu. "Mmhh," desah Diana. Aku terus menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tak tinggal diam, aku meremas buah dadanya yang montok dari balik dasternya. "Mmhh Kak," desahnya yang mulai terangsang. Aku lalu membopong tubuh Diana ke kamarnya yang ditunjuk Diana dan merebahkannya di ranjang yang merupakan ranjang pengantin Diana. Lalu aku berdiri dan membuka baju dan celana panjangku agar tidak kusut, dan yang tertinggal hanya celana dalamku. Kontolku yang dari tadi ngaceng tampak menonjol di balik CDku. Lalu aku mendekati Diana yang terbaring diranjang sambil memandangku. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sambil tanganku mengelusi pahanya yang putih. Diana menyambut ciumanku dengan bernafsu. Setelah puas aku melanjutkan ciumanku ke lehernya yang jenjang dan secara perlahan-lahan aku membuka dasternya, dan dilanjutkan dengan BH dan CDnya. Kini tubuh Diana yang mulus terpampang pasrah di ranjang. Kemudian aku menciumi buah dadanya yang kiri sedangkan tanganku meremas buah dadanya yang kanan. "Aww geli Kak," rintihnya yang membuat aku tambah bersemangat. "Buah dada kamu bagus Yan" kataku. "Emang punya Mbak Meri jelek ya?" tanyanya menggodaku. "Bagusan punya kamu" kataku merayunya. "Aahh enak Kak, terus Kak, isap Kak yang kuaat" rintihnya. Setelah puas dengan buah dadanya ciumanku aku lanjutkan ke bawah menyusuri perutnya yang ramping terus ke bawah hingga menyentuh bulu bulu halus diatas memeknya. Lalu aku mulai menjilati memeknya yang telah basah oleh cairan birahi. "Aahh enak Kak, diapain Kak memekku," rintihnya. "Terus Kak aahh!! Enak sekali Kak, Kak juanda tidak pernah mau begini Kak aahh!!" rintihnya lagi. Sesaat kemudian Diana menekan kepalaku semakin dalam di memeknya, dan ternyata dia mendapat orgasmenya yang pertama. Kemudian aku naik untuk mencium bibirnya kembali dan disambut dengan buas oleh Diana. "Enak nggak Yan?" tanyaku. "Enak sekali Kak," jawabnya "Emang Juanda nggak pernah ya?" "Enggak Kak, jijik katanya" "Tolol sekali dia," batinku. "Buka dong Kak CDnya" "Diana dong bukain" "Ih Kak Heru manja deh," katanya sambil membuka CDku. Kontolku yang sudah tegang dari tadi langsung meloncat keluar begitu CD ku diturunkan oleh Diana. Tampak Diana terbelalak melihat kontolku. "Besar sekali Kak," katanya kaget. "Emang punya suamimu kecil ya?" tanyaku. "Paling setengah dari punya kakak," katanya sambil meremas kontolku. "Aahh enak Yan" desahku "Enak nggak Kak kontol sebesar ini masuk dimemekku nanti?" tanyanya. Aku tersenyum sambil mengangguk. "Jilati Yan" pintaku. Lalu Diana menunduk untuk mencium Kontolku yang super menurutnya. "Aahh enak, enak Yan jilati terus Yan aahh!!" rintihku. Lalu Diana memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, dan mengulum kontolku. Tampak Diana kesusahan mengulum kontolku yang besar didalam mulutnya. Setelah beberapa saat aku menarik Diana keatas dan membaringkannya secara telentang. Diana mengerti dan segera membuka pahanya lebar lebar. Aku segera mengarahkan kontolku dan menyentuh lobang memeknya yang semakin banjir oleh cairannya. "Lambat-lambat Kak, aku belum pernah dimasuki kontol sebesar itu" pintanya. Aku tersenyum memandangnya sambil mengangguk. "Aaww Kak, sakit Kak aahh!!" Aku menghentikan dorongan pantatku dan mendiamkannya sejenak. Setelah Diana tenang kembali aku mendorong laju kontolku ke dalam memeknya. "Aaww Kak enak!! Terus Kak enak, kontol kakak enak Kak, aawwuuhh enak kontol kakak besar enak," erangnya dengan liar. Mendengar itu aku tambah bersemangat untuk memompa kontolku didalam memeknya. Kemudian aku memeluknya sambil berbisik ditelinganya, "Enak nggak kontol kakak?" "Oohh enak sekali Kak, kontol kakak enak sekali, besar panjang sampai sesak memek diana" racaunya dengan Vulgar. Mendengar itu aku terpancing untuk melayani racau Vulgarnya. "Enak mana kontol kakak dengan kontol suamimu?" tanyaku. "Lebih enak kontol kakak, kontol kakak tiada duanya oohh!! Aahh" rintihnya. "Memek kamu juga enak, legit juga sempit sepeti perawan" kataku. Mendengar itu Diana lalu bertanya, "Enakan mana memek Diana dengan memek Mbak Meri aaww!! Oohh!!" "Sama sama enak, tapi lebih enak punya Diana karena masih sempit," jawabku sambil terus memompa kontolku. Tak lama kemudian aku merasa akan segera meledak begitu juga dengan Diana. "Aahh aku mau keluar Yan" "Diana juga Kak" "Kita keluarkan sama sama Yan, aahh!! Oohh keluarkan dimana Yan?" "Keluarkan didalam saja Kak aahh," jerit panjang Diana, lalu akupun menyusul. "Aahh!!" jeritku sambil memeluk erat Diana. Kemudian kami berdua terkulai lemas setelah pertempuran panjang itu. Aku mencium kening Diana lalu mengecup bibirnya. "Terima kasih Yan" "Sama-sama Kak" Lalu aku segera turun dari ranjang dan berpakaian karena tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebelum pulang aku kembali menghampiri Diana yang masih tergolek lemas di ranjang dan melumat bibirnya, sambil berjanji untuk mengulanginya. Setelah dirumah ternyata istri dan anak-anak telah tidur. Dan pada saat suami Diana tak ada di rumah kamipun kembali melakukannya, baik di rumahnya maupun di hotel, sampai suami Diana berhenti dari pekerjaanya, karena Diana telah melahirkan bayi dan harus merawat bayinya. Sampai saat ini saya dan Diana masih tidak dapat memperhitungkan sebenarnya bayi yang dilahirkannya itu merupakan benih dari siapa, apakah benih dariku atau suaminya, karena kalau dilihat secara teliti wajah sang bayi sangat mirip suaminya tetapi badan si bayi sangat mirip denganku. Namun demikian masalah ini sampai sekarang tidak pernah dipermasalahkan oleh suami Diana sehingga perselingkuhanku dengan Diana tidak pernah terbongkar dan kami dua keluarga tetap bersahabat dan tetap akrab.
Monday, May 26, 2014
Istri Orang di Garap di Warteg
Selingkuh Di Warteg Nama saya Heru, saat itu saya berumur 25 tahun, telah berkeluarga dengan istri bernama Meri, serta telah dikaruniai dua orang anak yang pertama berumur 3 tahun dan kedua berumur 1 tahun. Cerita ini bermula dari kebiasaan saya yang sering nongkrong di warteg di komplek tempat saya tinggal pada waktu santai. Pemilik Warteg itu adalah sepasang pengantin baru yang baru 7 bulan menikah. Penjaganya adalah istri dari pengantin baru tersebut yang bernama Diana, sedangkan suaminya adalah seorang sopir bus AKAP, yang sering bertugas sampai berhari-hari baru pulang dan bernama Juanda.
Saya dan istri sayapun kenal baik dan akrab dengan mereka. Pada suatu hari yang telah saya lupa tanggalnya saya kembali nongkrong di Warteg itu yang pada saat itu suasana sudah mulai sepi karena hari sudah menjelang malam. Pada saat itu Diana sedang berkemas-kemas untuk menutup wartegnya. Saya lalu mengajak Diana mengobrol sambil dia berkemas-kemas. "Kok sendirian Yan?" tanya saya. (Saya memanggilnya Dian/ Yan) "Iya nih Kak, Kak Juandanya tadi pagi baru berangkat!" "Kemana?" "Katanya hari ini tujuan Jakarta, dan sampai 8 hari baru bisa pulang," katanya. "Oh ya Kak saya tinggal dulu ya, mau mandi, habis dari tadi rame sih belum sempat mandi," katanya lagi. Lalu Diana masuk ke dalam rumahnya untuk mandi. Setelah setengah jam Diana keluar lagi dengan rambut yang masih basah, dan memakai daster yang membuat saya menahan napas karena kalau kena lampu kelihatan BH dan CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, serta membawa secangkir kopi untukku, dan duduk di kursi yang ada di depanku. Harum sabun mandi yang dipakai saat mandi masih tercium saat Diana duduk, dan ini membuat nafsu saya agak tergugah dan kontol saya mulai ngaceng. "Diminum Kak kopinya," katanya mempersilakan. "Terima kasih," jawabku sambil menghirup kopi yang disuguhkan. "Apa enggak takut ditinggal sendirian," tanyaku memulai obrolan. "Ya enggaklah, kan tetangga di sekitar sini baik-baik Kak?" jawabnya. Lalu obrolan kami terus berlanjut dan haripun bertambah malam. Karena suasana yang mulai sepi saya mencoba memancingnya dengan obrolan yang dapat membangkitkan gairah. "Yan kamu nggak kesepian ditinggal suamimu berhari-hari gini?" "Mau gimana lagi Kak, namanya juga tuntutan pekerjaan" "Kasihan! Masa pengantin baru ditinggal kedinginan kaya gini" "Ih, siapa lagi yang kedinginan?" jawabnya agak centil. Merasa ada respon sayapun tambah semangat. "Ya kan kasihan, orang pengantin baru itu biasanya kan kalau tidur selalu berpelukan biar tidak kedinginan" "Siapa bilang kalau pengantin baru itu kalau tidur selalu berpelukan?" "Buktinya kakak semasa pengantin baru selalu tidur berpelukan." "Enak dong Mbak Meri selalu tidur dipeluk kakak" "Ya begitulah, kalau kamu mau, saya juga mau tidur pelukin kamu," kata saya sambil bercanda. "Ih kakak ini Piktor (pikiran kotor) deh" "Emang Mbak Meri boleh kakak tidur pelukin cewek lain?" sambungnya. "Ya jangan ketahuan dong," jawabku, sambil aku memandang wajah cantiknya dan menanti responnya. Diana lalu memandangku dengan tatapan yang menggoda. "Kalau kakak tidur pelukin saya dan ketahuan Mbak Meri gimana hayoo?" "Nggak mungkin ketahuan kalau kamu mau," pancingku sambil bergeser duduk disampingnya, dan kugenggam tangannya yang tampak bergetar, dan ternyata Diana diam saja. "Jangan disini Kak nanti ada orang lihat," katanya. Karena mendapat angin aku mengajak Diana masuk ke dalam rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumahnya saya langsung menutup pintu dan memeluk Diana dari belakang. Semula dia menolak dengan alasan takut ketahuan. Aku yang sudah dikuasai nafsu terus merayu Diana yang masih ragu. Aku sudah tidak peduli apa-apa lagi kecuali menikmati tubuh Diana yang cantik ini. Aku membalikkan tubuh Diana dan langsung melumat bibirnya yang sexy itu. "Mmhh," desah Diana. Aku terus menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tak tinggal diam, aku meremas buah dadanya yang montok dari balik dasternya. "Mmhh Kak," desahnya yang mulai terangsang. Aku lalu membopong tubuh Diana ke kamarnya yang ditunjuk Diana dan merebahkannya di ranjang yang merupakan ranjang pengantin Diana. Lalu aku berdiri dan membuka baju dan celana panjangku agar tidak kusut, dan yang tertinggal hanya celana dalamku. Kontolku yang dari tadi ngaceng tampak menonjol di balik CDku. Lalu aku mendekati Diana yang terbaring diranjang sambil memandangku. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sambil tanganku mengelusi pahanya yang putih. Diana menyambut ciumanku dengan bernafsu. Setelah puas aku melanjutkan ciumanku ke lehernya yang jenjang dan secara perlahan-lahan aku membuka dasternya, dan dilanjutkan dengan BH dan CDnya. Kini tubuh Diana yang mulus terpampang pasrah di ranjang. Kemudian aku menciumi buah dadanya yang kiri sedangkan tanganku meremas buah dadanya yang kanan. "Aww geli Kak," rintihnya yang membuat aku tambah bersemangat. "Buah dada kamu bagus Yan" kataku. "Emang punya Mbak Meri jelek ya?" tanyanya menggodaku. "Bagusan punya kamu" kataku merayunya. "Aahh enak Kak, terus Kak, isap Kak yang kuaat" rintihnya. Setelah puas dengan buah dadanya ciumanku aku lanjutkan ke bawah menyusuri perutnya yang ramping terus ke bawah hingga menyentuh bulu bulu halus diatas memeknya. Lalu aku mulai menjilati memeknya yang telah basah oleh cairan birahi. "Aahh enak Kak, diapain Kak memekku," rintihnya. "Terus Kak aahh!! Enak sekali Kak, Kak juanda tidak pernah mau begini Kak aahh!!" rintihnya lagi. Sesaat kemudian Diana menekan kepalaku semakin dalam di memeknya, dan ternyata dia mendapat orgasmenya yang pertama. Kemudian aku naik untuk mencium bibirnya kembali dan disambut dengan buas oleh Diana. "Enak nggak Yan?" tanyaku. "Enak sekali Kak," jawabnya "Emang Juanda nggak pernah ya?" "Enggak Kak, jijik katanya" "Tolol sekali dia," batinku. "Buka dong Kak CDnya" "Diana dong bukain" "Ih Kak Heru manja deh," katanya sambil membuka CDku. Kontolku yang sudah tegang dari tadi langsung meloncat keluar begitu CD ku diturunkan oleh Diana. Tampak Diana terbelalak melihat kontolku. "Besar sekali Kak," katanya kaget. "Emang punya suamimu kecil ya?" tanyaku. "Paling setengah dari punya kakak," katanya sambil meremas kontolku. "Aahh enak Yan" desahku "Enak nggak Kak kontol sebesar ini masuk dimemekku nanti?" tanyanya. Aku tersenyum sambil mengangguk. "Jilati Yan" pintaku. Lalu Diana menunduk untuk mencium Kontolku yang super menurutnya. "Aahh enak, enak Yan jilati terus Yan aahh!!" rintihku. Lalu Diana memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, dan mengulum kontolku. Tampak Diana kesusahan mengulum kontolku yang besar didalam mulutnya. Setelah beberapa saat aku menarik Diana keatas dan membaringkannya secara telentang. Diana mengerti dan segera membuka pahanya lebar lebar. Aku segera mengarahkan kontolku dan menyentuh lobang memeknya yang semakin banjir oleh cairannya. "Lambat-lambat Kak, aku belum pernah dimasuki kontol sebesar itu" pintanya. Aku tersenyum memandangnya sambil mengangguk. "Aaww Kak, sakit Kak aahh!!" Aku menghentikan dorongan pantatku dan mendiamkannya sejenak. Setelah Diana tenang kembali aku mendorong laju kontolku ke dalam memeknya. "Aaww Kak enak!! Terus Kak enak, kontol kakak enak Kak, aawwuuhh enak kontol kakak besar enak," erangnya dengan liar. Mendengar itu aku tambah bersemangat untuk memompa kontolku didalam memeknya. Kemudian aku memeluknya sambil berbisik ditelinganya, "Enak nggak kontol kakak?" "Oohh enak sekali Kak, kontol kakak enak sekali, besar panjang sampai sesak memek diana" racaunya dengan Vulgar. Mendengar itu aku terpancing untuk melayani racau Vulgarnya. "Enak mana kontol kakak dengan kontol suamimu?" tanyaku. "Lebih enak kontol kakak, kontol kakak tiada duanya oohh!! Aahh" rintihnya. "Memek kamu juga enak, legit juga sempit sepeti perawan" kataku. Mendengar itu Diana lalu bertanya, "Enakan mana memek Diana dengan memek Mbak Meri aaww!! Oohh!!" "Sama sama enak, tapi lebih enak punya Diana karena masih sempit," jawabku sambil terus memompa kontolku. Tak lama kemudian aku merasa akan segera meledak begitu juga dengan Diana. "Aahh aku mau keluar Yan" "Diana juga Kak" "Kita keluarkan sama sama Yan, aahh!! Oohh keluarkan dimana Yan?" "Keluarkan didalam saja Kak aahh," jerit panjang Diana, lalu akupun menyusul. "Aahh!!" jeritku sambil memeluk erat Diana. Kemudian kami berdua terkulai lemas setelah pertempuran panjang itu. Aku mencium kening Diana lalu mengecup bibirnya. "Terima kasih Yan" "Sama-sama Kak" Lalu aku segera turun dari ranjang dan berpakaian karena tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebelum pulang aku kembali menghampiri Diana yang masih tergolek lemas di ranjang dan melumat bibirnya, sambil berjanji untuk mengulanginya. Setelah dirumah ternyata istri dan anak-anak telah tidur. Dan pada saat suami Diana tak ada di rumah kamipun kembali melakukannya, baik di rumahnya maupun di hotel, sampai suami Diana berhenti dari pekerjaanya, karena Diana telah melahirkan bayi dan harus merawat bayinya. Sampai saat ini saya dan Diana masih tidak dapat memperhitungkan sebenarnya bayi yang dilahirkannya itu merupakan benih dari siapa, apakah benih dariku atau suaminya, karena kalau dilihat secara teliti wajah sang bayi sangat mirip suaminya tetapi badan si bayi sangat mirip denganku. Namun demikian masalah ini sampai sekarang tidak pernah dipermasalahkan oleh suami Diana sehingga perselingkuhanku dengan Diana tidak pernah terbongkar dan kami dua keluarga tetap bersahabat dan tetap akrab.
Saya dan istri sayapun kenal baik dan akrab dengan mereka. Pada suatu hari yang telah saya lupa tanggalnya saya kembali nongkrong di Warteg itu yang pada saat itu suasana sudah mulai sepi karena hari sudah menjelang malam. Pada saat itu Diana sedang berkemas-kemas untuk menutup wartegnya. Saya lalu mengajak Diana mengobrol sambil dia berkemas-kemas. "Kok sendirian Yan?" tanya saya. (Saya memanggilnya Dian/ Yan) "Iya nih Kak, Kak Juandanya tadi pagi baru berangkat!" "Kemana?" "Katanya hari ini tujuan Jakarta, dan sampai 8 hari baru bisa pulang," katanya. "Oh ya Kak saya tinggal dulu ya, mau mandi, habis dari tadi rame sih belum sempat mandi," katanya lagi. Lalu Diana masuk ke dalam rumahnya untuk mandi. Setelah setengah jam Diana keluar lagi dengan rambut yang masih basah, dan memakai daster yang membuat saya menahan napas karena kalau kena lampu kelihatan BH dan CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, serta membawa secangkir kopi untukku, dan duduk di kursi yang ada di depanku. Harum sabun mandi yang dipakai saat mandi masih tercium saat Diana duduk, dan ini membuat nafsu saya agak tergugah dan kontol saya mulai ngaceng. "Diminum Kak kopinya," katanya mempersilakan. "Terima kasih," jawabku sambil menghirup kopi yang disuguhkan. "Apa enggak takut ditinggal sendirian," tanyaku memulai obrolan. "Ya enggaklah, kan tetangga di sekitar sini baik-baik Kak?" jawabnya. Lalu obrolan kami terus berlanjut dan haripun bertambah malam. Karena suasana yang mulai sepi saya mencoba memancingnya dengan obrolan yang dapat membangkitkan gairah. "Yan kamu nggak kesepian ditinggal suamimu berhari-hari gini?" "Mau gimana lagi Kak, namanya juga tuntutan pekerjaan" "Kasihan! Masa pengantin baru ditinggal kedinginan kaya gini" "Ih, siapa lagi yang kedinginan?" jawabnya agak centil. Merasa ada respon sayapun tambah semangat. "Ya kan kasihan, orang pengantin baru itu biasanya kan kalau tidur selalu berpelukan biar tidak kedinginan" "Siapa bilang kalau pengantin baru itu kalau tidur selalu berpelukan?" "Buktinya kakak semasa pengantin baru selalu tidur berpelukan." "Enak dong Mbak Meri selalu tidur dipeluk kakak" "Ya begitulah, kalau kamu mau, saya juga mau tidur pelukin kamu," kata saya sambil bercanda. "Ih kakak ini Piktor (pikiran kotor) deh" "Emang Mbak Meri boleh kakak tidur pelukin cewek lain?" sambungnya. "Ya jangan ketahuan dong," jawabku, sambil aku memandang wajah cantiknya dan menanti responnya. Diana lalu memandangku dengan tatapan yang menggoda. "Kalau kakak tidur pelukin saya dan ketahuan Mbak Meri gimana hayoo?" "Nggak mungkin ketahuan kalau kamu mau," pancingku sambil bergeser duduk disampingnya, dan kugenggam tangannya yang tampak bergetar, dan ternyata Diana diam saja. "Jangan disini Kak nanti ada orang lihat," katanya. Karena mendapat angin aku mengajak Diana masuk ke dalam rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumahnya saya langsung menutup pintu dan memeluk Diana dari belakang. Semula dia menolak dengan alasan takut ketahuan. Aku yang sudah dikuasai nafsu terus merayu Diana yang masih ragu. Aku sudah tidak peduli apa-apa lagi kecuali menikmati tubuh Diana yang cantik ini. Aku membalikkan tubuh Diana dan langsung melumat bibirnya yang sexy itu. "Mmhh," desah Diana. Aku terus menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tak tinggal diam, aku meremas buah dadanya yang montok dari balik dasternya. "Mmhh Kak," desahnya yang mulai terangsang. Aku lalu membopong tubuh Diana ke kamarnya yang ditunjuk Diana dan merebahkannya di ranjang yang merupakan ranjang pengantin Diana. Lalu aku berdiri dan membuka baju dan celana panjangku agar tidak kusut, dan yang tertinggal hanya celana dalamku. Kontolku yang dari tadi ngaceng tampak menonjol di balik CDku. Lalu aku mendekati Diana yang terbaring diranjang sambil memandangku. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sambil tanganku mengelusi pahanya yang putih. Diana menyambut ciumanku dengan bernafsu. Setelah puas aku melanjutkan ciumanku ke lehernya yang jenjang dan secara perlahan-lahan aku membuka dasternya, dan dilanjutkan dengan BH dan CDnya. Kini tubuh Diana yang mulus terpampang pasrah di ranjang. Kemudian aku menciumi buah dadanya yang kiri sedangkan tanganku meremas buah dadanya yang kanan. "Aww geli Kak," rintihnya yang membuat aku tambah bersemangat. "Buah dada kamu bagus Yan" kataku. "Emang punya Mbak Meri jelek ya?" tanyanya menggodaku. "Bagusan punya kamu" kataku merayunya. "Aahh enak Kak, terus Kak, isap Kak yang kuaat" rintihnya. Setelah puas dengan buah dadanya ciumanku aku lanjutkan ke bawah menyusuri perutnya yang ramping terus ke bawah hingga menyentuh bulu bulu halus diatas memeknya. Lalu aku mulai menjilati memeknya yang telah basah oleh cairan birahi. "Aahh enak Kak, diapain Kak memekku," rintihnya. "Terus Kak aahh!! Enak sekali Kak, Kak juanda tidak pernah mau begini Kak aahh!!" rintihnya lagi. Sesaat kemudian Diana menekan kepalaku semakin dalam di memeknya, dan ternyata dia mendapat orgasmenya yang pertama. Kemudian aku naik untuk mencium bibirnya kembali dan disambut dengan buas oleh Diana. "Enak nggak Yan?" tanyaku. "Enak sekali Kak," jawabnya "Emang Juanda nggak pernah ya?" "Enggak Kak, jijik katanya" "Tolol sekali dia," batinku. "Buka dong Kak CDnya" "Diana dong bukain" "Ih Kak Heru manja deh," katanya sambil membuka CDku. Kontolku yang sudah tegang dari tadi langsung meloncat keluar begitu CD ku diturunkan oleh Diana. Tampak Diana terbelalak melihat kontolku. "Besar sekali Kak," katanya kaget. "Emang punya suamimu kecil ya?" tanyaku. "Paling setengah dari punya kakak," katanya sambil meremas kontolku. "Aahh enak Yan" desahku "Enak nggak Kak kontol sebesar ini masuk dimemekku nanti?" tanyanya. Aku tersenyum sambil mengangguk. "Jilati Yan" pintaku. Lalu Diana menunduk untuk mencium Kontolku yang super menurutnya. "Aahh enak, enak Yan jilati terus Yan aahh!!" rintihku. Lalu Diana memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, dan mengulum kontolku. Tampak Diana kesusahan mengulum kontolku yang besar didalam mulutnya. Setelah beberapa saat aku menarik Diana keatas dan membaringkannya secara telentang. Diana mengerti dan segera membuka pahanya lebar lebar. Aku segera mengarahkan kontolku dan menyentuh lobang memeknya yang semakin banjir oleh cairannya. "Lambat-lambat Kak, aku belum pernah dimasuki kontol sebesar itu" pintanya. Aku tersenyum memandangnya sambil mengangguk. "Aaww Kak, sakit Kak aahh!!" Aku menghentikan dorongan pantatku dan mendiamkannya sejenak. Setelah Diana tenang kembali aku mendorong laju kontolku ke dalam memeknya. "Aaww Kak enak!! Terus Kak enak, kontol kakak enak Kak, aawwuuhh enak kontol kakak besar enak," erangnya dengan liar. Mendengar itu aku tambah bersemangat untuk memompa kontolku didalam memeknya. Kemudian aku memeluknya sambil berbisik ditelinganya, "Enak nggak kontol kakak?" "Oohh enak sekali Kak, kontol kakak enak sekali, besar panjang sampai sesak memek diana" racaunya dengan Vulgar. Mendengar itu aku terpancing untuk melayani racau Vulgarnya. "Enak mana kontol kakak dengan kontol suamimu?" tanyaku. "Lebih enak kontol kakak, kontol kakak tiada duanya oohh!! Aahh" rintihnya. "Memek kamu juga enak, legit juga sempit sepeti perawan" kataku. Mendengar itu Diana lalu bertanya, "Enakan mana memek Diana dengan memek Mbak Meri aaww!! Oohh!!" "Sama sama enak, tapi lebih enak punya Diana karena masih sempit," jawabku sambil terus memompa kontolku. Tak lama kemudian aku merasa akan segera meledak begitu juga dengan Diana. "Aahh aku mau keluar Yan" "Diana juga Kak" "Kita keluarkan sama sama Yan, aahh!! Oohh keluarkan dimana Yan?" "Keluarkan didalam saja Kak aahh," jerit panjang Diana, lalu akupun menyusul. "Aahh!!" jeritku sambil memeluk erat Diana. Kemudian kami berdua terkulai lemas setelah pertempuran panjang itu. Aku mencium kening Diana lalu mengecup bibirnya. "Terima kasih Yan" "Sama-sama Kak" Lalu aku segera turun dari ranjang dan berpakaian karena tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebelum pulang aku kembali menghampiri Diana yang masih tergolek lemas di ranjang dan melumat bibirnya, sambil berjanji untuk mengulanginya. Setelah dirumah ternyata istri dan anak-anak telah tidur. Dan pada saat suami Diana tak ada di rumah kamipun kembali melakukannya, baik di rumahnya maupun di hotel, sampai suami Diana berhenti dari pekerjaanya, karena Diana telah melahirkan bayi dan harus merawat bayinya. Sampai saat ini saya dan Diana masih tidak dapat memperhitungkan sebenarnya bayi yang dilahirkannya itu merupakan benih dari siapa, apakah benih dariku atau suaminya, karena kalau dilihat secara teliti wajah sang bayi sangat mirip suaminya tetapi badan si bayi sangat mirip denganku. Namun demikian masalah ini sampai sekarang tidak pernah dipermasalahkan oleh suami Diana sehingga perselingkuhanku dengan Diana tidak pernah terbongkar dan kami dua keluarga tetap bersahabat dan tetap akrab.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
[-+] DOWNLOAD FILM SEMI
ReplyDelete[-+] DOWNLOAD FULL ADULT MOVIES
[-+] DOWNLOAD JAV HD MOVIES
[-+] DOWNLOAD FILM SEMI
[-+] Model Porno Jepang
[-+] Ngentot di Bis Rame-rame
[-+] Pesta Seks di Kampus
[-+] DOWNLOAD HD ADULT MOVIES
[-+] DOWNLOAD MOVIES 18+
[-+] DOWNLOAD MOVIES HD 18+ FREE
[-+] FREE HD ADULT MOVIES
[-+] FREE MOVIES 18+
[-+] Japanese Porn Star
[-+] DOWNLOAD BOKEP JEPANG - MOMOKA NISHINA
[-+] DOWNLOAD BOKEP JEPANG - MARIA OZAWA
[-+] DOWNLOAD BOKEP JEPANG - SAORI HARA
[-+] Memek Perawan Basah
[-+] Toket ABG SMA Merah
[-+] Lucunya Malam Pertama
[ +_+ ] --FOTO HOT JULIA PEREZ
[ +_+ ] --10 TITIK RAHASIA WANITA
[ +_+ ] --10 PESAWAT TEMPUR TERCANGGIH DI DUNIA
[ +_+ ] --FOTO - FOTO ABG JAMAN SEKARANG
[ +_+ ] --FOTO TANTE TANTE NARSIS
[ +_+ ]--10 CIRI - CIRI WANITA SELINGKUH
[ +_+ ]--7 TEMPAT SENSITIF WANITA
[ +_+ ]--TEMPAT2 TERINDAH DIDUNIA
[ +_+ ]--10 ARTIS INDONESIA TERKAYA
[ +_+ ]--GOSIP ARTIS INDONESIA PALING HOT
Wow Artikelnya HOT Bagus Bagus... Tetap Lanjut... Saya Lg Blogwolking Klo Kerkenan Kunjungi Web Saya... Min... Terimakasih
DeletePUSAT OBAT PEMBESAR PENIS | DISTRIBUTOR VIMAX CAPSULE
Lebih dari 1 juta konsumen vimax puas...!!
Vimax asli adalah revolusioner solusi masalah lelaki yang telah membantu lebih dari 1 juta lelaki untuk mengatasi masalah seksual mereka,aman tanpa efeksamping berbahan herbal alami dan tingkat keberhasilan mencapai 95%
INFO Obat Obat Herbal
Vimax Canada Asli
Vimax izon Asli
Vimax Pembesar Penis
Vimax Murah
Vimax Asli
Vimax Isi 30
Vimax Obat Pembesar Permanen
Vimax Ampuh
Vimax Aman
Vimax Pembesar Vital
Vimax Original
Vimax Bagus
Vimax Canada Terkenal
Distributor Vimax Canada
Pembesar Penis Cepat
Pembesar kelamin Pria
Pembesar Penis Alami
Pembesar Penis Asli
Pembesar Penis Ampuh
Pembesar Penis Aman
Obat Pembesar Penis
Obat Pembesar penis Cepat
Obat Ereksi
Bosnya Kuat Tahan Lama
Obat Mengatasi ejekulasi Dini
Obat Pembesar Penis Paten
Distributor Pembesar Penis
Khusus Dewasa 18+
Ceritanya sangat Seru dan Sangat Bagus Blognya Mantab>? Video Panas Sodomi ABG Heboh
ReplyDelete? Video Maria Ozawa Digilir 17orang
? Video Gadis Perawan Digilir 10 orang
? No Telpon dan Alamat AbG Binal
? Video ABG Perawan Merintih
? Tante Butuh Gigolo Segera Daftar
? Tempat Kumpul Tante girang Dan No Tlp lengkap
? Video Janda Ketangkap Selingkuh
? Heboh Video Panas ABG Diperkosa
? AbG Sma Merintih Di Perkosa 18 Pria
? Gadis Perawan Disodomi Dengan Terong
? Video Mesum Tidak Bisa Di copot Kemaluanya
? Janda Kesepian Nunging dengan Kuda Live
? Video ABG Perawan Merintih
? Pendaftaran para Calon Gigolo Terbatas
? Janda Kembang Diperkosa dan Disodomi
? Video Gadis di Sodomi Anjing
? Heboh Video Panas Pocong Ketangkap
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen WINENLOSE88
ReplyDeleteAgen Judi Online
Daftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terupdate
Berita Terpopuler
Agen TANGKAS - PROSES DEPO DAN WITHDRAW CEPAT !!
ReplyDeleteAGEN TERPECAYA
REGISTER TANGKAS
BONUS TANGKAS
PANDUAN MAIN TANGKAS
DOWNLOAD TANGKAS
http://bolatangkas75pk.blogspot.com/2017/10/duta-besar-amerika-serikat-minta-maaf.html">Berita Terupdate
http://bolatangkas75pk.blogspot.com/2017/10/seperti-kakak-beradik-ashanty-manja.html">Berita Terkini
http://bolatangkas75pk.blogspot.com/2017/10/anies-kepada-pekerja-proyek-mrt-anda.html">Berita Viral
Segera Daftarkan diri Anda di PINOQQVIPdan dapatkan Bonus yang Berlimpah.
ReplyDeleteAgen BandarQ Online Terpercaya dan Terbesar di Asia yang menggunakan Uang Asli.
MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW TERJANGKAU Rp 20.000
PINO QQ Menyediakan 8 Permainan yang bisa di mainkan hanya dengan 1 User ID,yaitu:
* Bandar66
* BANDARQ
* Poker
* Domino99
* Capsa susun
* AduQ
* SAKONG
* Bandar Poker
* Perang baccarat ( NEW GAME )
Keunggulan PINOQQVIP:
- PROSES DEPO & WD MUDAH TANPA RIBET
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & PROFESIOANAL SIAP MEMBANTU 24JAM
- TIPS & TRIK SELALU DI INFOKAN KEPADA MEMBER SEMUA YANNG MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
- SEMUA BANK ONLINE 24 JAM DI PINOQQVIP( JIKA TIDAK ADA GANGGUAN )
Nikmati juga HOT PROMO bersama kami:
* BONUS TURNOVER 0.3% (DIBAGIKAN SETIAP 5 Hari 1x)
* BONUS REFERRAL 15% (SEUMUR HIDUP)
Tunggu apalagi bos ^^ Langsung daftarkan diri anda Sekarang di PINOQQVIP
hubungi kami melalui LiveChat dan WA yang akan melayani Anda 24 jam nonstop.
- WA: +855969787541
- LINE : pino_qq
- TELEGRAM : +855969787541
Salam Sukses & Hoki
LINK ALTERNATIF :
WWW.PINOQQVIP,COM
WWW.PINOQQVIP,NET
WWW.PINOQQVIP,ORG
TOPJITU
ReplyDelete👉 SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA
👉 SITUS SLOT GACOR 2022
👉 SITUS LIVE CASINO ONLINE
Daftar : topjitu